boscha dilengkapi teropong matahari
BANDUNG, KAMIS - Observatorium Boscha akan mengoperasikan "Real
Time Solar Telescope" atau teropong pemantau matahari pada awal 2009
mendatang. "Pengerjaan perangkat telescop itu sudah dilakukan kita buat
sendiri di Institut Teknologi Bandung (ITB)," kata Kepala Observatorium
Boscha ITB Lembang Dr. Taufik Hidayat di Bandung, Kamis (27/11).
Taufik menyebutkan, perangkat dan infrastruktur teleskop matahari itu
ditargetkan selesai dirakit akhir Desember nanti. Sehingga, kata Taufik,
awal Januari 2009 sudah bisa dioperasikan dan dipadukan dengan sistem
online di Boscha.
Menurut Taufik, teleskop matahari itu akan menggunakan lensa Corona dari
AS dengan tiga filter untuk pengamatan pinggir matahari, spektrum, dan
cronospher dari sinar matahari.
"Semua data pantauan akan terekam secara digital dalam laporan lengkap
yang terhubung ke dalam jaringan di sini. Hasilnya bisa dimanfaatkan
oleh peneliti dan dikenali oleh masyarakat awam," katanya.
Pembangunan teropong matahari pertama di Boscha membutuhkan biaya
sekitar Rp400 juta, yang sebagian di antaranya berasal dari bantuan
Belanda.
Observatorium Boscha rencananya akan menggandeng Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk menyimpan dan meneliti data-data
digital yang dihasilkan telescope itu.
"Data pengamatan itu bisa langsung dilihat. Kami akan bekerjasama dengan
LIPI untuk mengolah dan penyimpan data digital itu," kata Taufik
Hidayat.
Sementara itu, fasilitas aplikasi World Wide Telescope dari Miscrosoft,
merupakan salah satu perangkat terbaru di Boscha. Perangkat World Wide
Telescope merupakan piranti lunak yang diciptakan untuk para peneliti
dan masyarakat umum yang mempunyai minat terhadap astronomi.
Para peneliti atau pengunjung Boscha bisa menikmati tata surya, planet
dan galaksi hasil bidikan teleskop terbaik di dunia seperti Hubble,
Observatorium sinar-X Chandra serta lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar